Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Senin, 21 Februari 2011

SOSIOLOGI “Kelompok Sosial”

PENCEMARAN SUARA
BAB I  
PENCEMARAN UDARA DI DARAT
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Suara merupakan tekanan bolak-balik dan kumpulan molekul dalam medium elastik, yang terdeteksi oleh penerima sebagai perubahan tekanan. Struktur dalam telinga dan juga kebanyakan alat penerima yang dibuat oleh manusia sensitif terhadap perubahan tekanan suara ini.
Akibat dari sensitifitas yang dimiliki oleh mahluk hidup ini, maka terdapat batas toleransi terhadap frekuensi tertentu suara yang masih dapat dianggap tidak mengganggu. Apabila kemudian suara itu memiliki frekuensi di luar batas toleransi maka akan dapat menimbulkan gangguan.
Kita semua tahu, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak suara lebih dari masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain.
Sekitar 16,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran pada 1996. Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari–hari tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil langkah – langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari–hari.

A. Definisi Polusi / Pencemaran Suara
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIOLOGI DENGAN SEGI-SEGI YANG ADA DI KEHIDUPAN SERTA PENGERTIAN ONTOLOGI, EPITEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

PENDAHULUAN
Dalam makalah ini akan memaparkan tentang hubungan ilmu pengetahuan sosiologi dengan segi-segi kehidupan dalam berbagai aspek bermasyarakat seperti ilmu, teknologi, dan kebudayaan yang saling berhubungan dan berkaitan serta cabang-cabang dalam filsafat, yang pertama di sebut landasan ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (sepert berpikir, merasa dan mengindera) yang membuakan pengetahuan?. Kedua di sebut dengan landasan epistimologis; berusaha menjawab bagaimana proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?. Sedang yang ketiga, di sebut dengan landasan aksiologi; landasan ini akan menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?

REORIENTASI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN pokok-pokok pemikiran tentang etika keilmuan

Kita kini berada di awal abad ke-21 milenium III dihadapkan pada sejumlah perkembangan revolusioner yang berpangkal pada keterjalinan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat erat. Di satu pihak perkembangan ilmu pengetahuan mendorong kemajuan teknologi, di lain pihak kemajuan teknologi mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Hubungan timbal-balik yang saling mendukung itu juga terdapat antara teknologi dan ekonomi. Oleh karena itu kita dihadapkan pada perkembangan super-eksponensial teknologi menuju sebuah titik singularitas di mana kendali manusia pada lingkungan teknologinya bisa terlepas sementara teknologi telah mencapai tingkat penetrasi yang sangat dalam pada proses kehidupan kita yaitu pada taraf biologis.

Filsafat Ilmu (2)

Pengertian Filsafat Ilmu

Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001)

* Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara actual
.
* Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)

Filsafat Ilmu


ILMU PENGETAHUAN/FILSAFAT ILMU
Ilmu pengetahuan mempunyai ciri yang sistematis, sistemik, teratur, mempunyai objek tertentu, universal, progresif, dan dapat ditentukan kebenarannya. Tidak semua pengetahuan disebut ilmu, sebab pengetahuan lebih berdasarkan pendapat pribadi saja. Pengetahuan dapat berubah atau bisa disebut ilmu jika sudah ada unsur “kemengapaan” atau “kenapa begitu?” didalamnya.
           Filsafat ilmu (FI) adalah cabang ilmu dari filsafat. FI sebagai kajian lanjutan dari setiap perkembangan ilmu. FI adalah secondary order criteriology. Persamaan filsafat, filsafat ilmu, dan ilmu adalah ketiganya mempelajari objek materi yang sama yaitu manusia, alam, dan akhirat/ketuhanan.





Template by:

Free Blog Templates